Festival Dongdala, Ajang Pemersatu Keberagaman Warga Desa Pringgasela Selatan
Pringgaselaselatan.com - Pemuda desa Pringgasela Selatan sukses menggelar kembali acara tahunan Festival Dongdala untuk yang kedua kalinya. Festival tahun ini mengangkat tema " Lentera Keberagaman Budaya Desa", seperti yang disampaikan oleh ketua panitia Izza Zuliya Rohman tema ini mempunyai makna bahwa desa Pringgasela Selatan dengan keberagaman masyrakatnya yang terdiri dari tiga trah atau suku besar yakni trah tanaq gadang atau Pringgasela sendiri yang sebagaian besar tinggal di kewilayahan Gubuk Lauk, kemudian trah Samawa atau Sumbawa yang terpusat di kewilayahan Gubuk Rempung, dan trah Masbagik yang ada di empat kewilayahan yakni Kedondong, Timba Gerah, Pancor Kopong dan Pancor Kopong Utara, sedangkan kewilayahan sinar sari mayoritas dihuni oleh campuran dari tiga trah tersebut. Sehingga kekayaan akan kebudayaan dan kebergaman tersebut butuh sebuah lentera atau penerang yang menyadarkan masyrakat bahwa budaya tersebut mesti dilestarikan, salah satu caranya ialah melalui Festival Dongdala ini yang bertujuan untuk mengenalkan budaya desa kepada generasi muda dan bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga desa.
Acara Pementasan Wayang Pada Dongdala I
Berbicara budaya dan kesejahteraan berarti bagaimana memanfaatkan kebudayaan itu untuk mendorong kemajuan pembangunan yang ada di desa. Seringkali budaya-budaya yang ada ditengah masyrakat mulai dilupakan karena dipandang tidak sesuai zaman dan tidak bisa mendatangkan manfaat lebih sebagai contoh tenun yang kini kurang begitu diminati oleh generasi muda dan orang tua melarang anaknya bertenun. Atas dasar inilah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat sebuah program yang dinamakan Desa Budaya dengan menggandeng dua Kementerian lainnya yakni Kemenparekraf dan Kemendes PDTT yang tidak lain tujuannya untuk pemanfaatan kebudayaan pembangunan desa.
Kecamatan Pringgasela merupakan satu-satunya kecmatan di Lombok Timur yang mempunyai dua wakil dalam program desa budaya ini yaitu desa Pringgasela Induk dan desa Pringgasela Selatan. Desa Pringgasela Selatan sendiri ditunjuk atas usulan dari seorang tamu yang pernah berkunjung ke sentra tenun Kewilayahan Gubuk Lauk tahun 2020 lalu kemudian sebagai fasilitator lokal yang mewakili yakni Nizar Azhari,ST.
Program pemajuan kebudayaan desa ini dimulai sejak tahun 2021 lalu. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam program ini yaitu mulai dari tahapan temu kenali potensi desa, pemetaan, inventarisasi, kampanye , hingga pemanfaatan nantinya. Dalam tahap temu kenali ini Nizar Azhari,ST selaku daya desa bersama anggota tim yang dibentuk dari unsur Karang Taruna, Tokoh Pemuda dan Tokoh Perempuan melakukan penggalian data kesemua kewilayahan di desa Pringgasela Selatan. Kemudian pada tahap pemetaan dan inventarisasi ini dituangkan dalam sebuah buku yang sudah dilaunching pada acara Festival Dongdala yang ke-2 kemarin dengan judul "Budaya dan Wisata Desa Pringgasela Selatan ". Terahir kampanye kebudayaan yakni daya desa dan tim ditugaskan untuk memikirkan sebuah acara yang menjadi ajang kampanye kebudayaan desa, maka melalui berbagai kajian di tahap pertama tahun 2021 lalu tercetuslah sebuah gagasan dari Nizar Azhari,ST. selaku daya desa untuk membuat sebuah acara kampanye kebudayaan desa yang dikemas dengan nama "Festival Dongdala".
Kata "Dongdala" sendiri menurut Nizar Azhari,ST. diartikan sebagai pelangi yang diambil dari bahasa sasak loka yang dia dapat dari beberapa tokoh adat yang ada di Desa Lenek dan Rumbuk. Kemudian Dongdala ini dimaknai sebagai sebuah keanekaragaman budaya yang bersatu dan membuat orang terpesona dengan warna warninya layaknya sebuah pelangi yang menjulang tinggi dimana setiap mata yang memandang akan kagum melihat keindahannya. (Prisel)
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin